3 Juni 2025
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2024. HKB diperingati setiap tahunnya pada tanggal 26 April, sebagai momentum membangkitkan kembali kesadaran masyarakat agar siap siaga terhadap bencana. Hal ini dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, Jumat (26/4/2024).
Untuk diketahui, Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat agar menjadi Indonesia Tangguh Bencana. Peringatan HKB sudah dilakukan sejak tahun 2017 dan menjadi momentum membangun budaya sadar bencana dimana masyarakat melakukan evakuasi secara mandiri secara rutin. HKB tahun 2024 mengangkat tema "Siap Untuk Selamat" dengan subtema "Indonesia Tangguh Indonesia Hebat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat menjelaskan, tanggal 26 April adalah tanggal lahirnya Undang-Undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Maka tanggal ini ditentukan sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana.
“Momentum ini juga sangat tepat karena berdasarkan prakiraan cuaca, mulai bulan Oktober 2023 sampai dengan Mei 2024, akan mengalami banyak cuaca yang ekstrim. Sehingga dipandang perlu kita bergerak mengingatkan seluruh komponen masyarakat agar siap siaga menghadapi kemungkinan bencana,” jelas Ade.
Ade menuturkan, Pemkab Bogor memperingati HKB tahun 2024 dengan beberapa rangkaian kegiatan. Rencananya diawali workshop kesiapsiagaan bencana di bulan Mei, yang menghadirkan beberapa panelis untuk memberikan materi terkait manajemen bencana, salah satunya dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kemudian kita menggelar simulasi-simulasi penanggulangan bencana. Baik simulasi ketika terjadi gempa bumi maupun bencana lainnya. Hal ini untuk meyakinkan kesiapan kita saat terjadi bencana di Kabupaten Bogor,” tutur Ade.
Ade melanjutkan, yang kami garis bawahi pada momentum ini adalah kesadaran masyarakat terhadap kewaspadaan bencana. Terkadang kita terlalaikan dengan kondisi, misalnya ketika sebuah rumah nyaman ditempati, tanpa memperhatikan lingkungan sekitar padahal sebenarnya lokasi tersebut rawan bencana. Jadi kami terus menggugah kesadaran masyarakat, bahwasannya tidak sepenuhnya kita itu aman terhadap bencana. Bencana bisa saja terjadi, dimana saja, kapan saja, tanpa bisa diprediksi.
“Tahun 2023, kami sudah melatih hampir 500 relawan, tahun ini pun hampir sama, kita akan latih berkaitan dengan mitigasi bencana, manajemen risiko bencana, dan penanggulangan bencana. Alhamdulillah di Kabupaten Bogor ini sudah terbentuk 102 Desa Tangguh Bencana (Destana). Kemudian kita juga mendorong untuk dibuat adanya Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) saat ini baru terdapat 22 kecamatan, dan akan terus ditingkatkan,” ujar Ade.
Ade menambahkan, kita juga melakukan sosialisasi ke siswa-siswa sekolah. Harapannya dengan upaya yang dilakukan, semua pihak menjadi peduli terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Sehingga mitigasi bencana dan juga pencegahan bencana bisa dilakukan secara bersinergi antara pemerintah, stakeholder, dan masyarakat.
“Bencana tidak bisa ditanggulangi sendiri oleh pemerintah, harus didukung oleh seluruh komponen masyarakat. Oleh karena itu, pada momentum HKB ini kami mengajak kepada relawan-relawan bencana untuk bergerak, melakukan mitigasi bencana, melakukan sosialisasi pencegahan bencana, dan sebagainya,” tambanya.
Dirinya berharap, Allah SWT memberkahi kita sehingga bencana tidak diturunkan ke Kabupaten Bogor dan warganya. Itu yang paling utama. Kedua, ia berharap BPBD Kabupaten Bogor lebih tangguh lagi ke depan, di tengah keterbatasan yang dihadapi.
“Undang-undang mengamanatkan bahwa penanggulangan bencana itu kewajiban pemerintah. Maka pemerintah wajib menyiapkan perangkatnya untuk menanggulangi bencana dengan baik,” kata Kalak BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui BPBD juga berkolaborasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat dan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Bogor dan stakeholder lainnya, terus tingkatkan kesadaran kesiapsiagaan bencana di tengah masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cibinong, Jumat (26/4) dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB).
Kegiatan diisi dengan sosialisasi, latihan penyelamatan diri, evakuasi mandiri dan simulasi kebencanaan. Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Bogor, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Orda Orari Jawa Barat, Forkopimcam Cibinong, dan jajaran anggota Pramuka Penegak Kwarcab Kabupaten Bogor.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD, Ponco Sugianto menjelaskan, tanggal 26 April diperingati HKB sebagai bentuk apresiasi terbentuknya Undang-Undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Momentum ini dijadikan pengingat bagi kita semua yang berada di Kabupaten Bogor terkait agar selalu siap siaga menghadapi bencana. Selanjutnya sosialisasi melalui media dan melaksanakan kegiatan simulasi saat terjadi bencana.
“Kemudian kami juga lakukan sosialisasi ke desa-desa di Kabupaten Bogor, kita ada yang namanya Desa atau Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) dan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Kita bentuk relawan tangguh bencana yang ada di desa, kelurahan, dan kecamatan tersebut,” kata Ponco.
Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Bogor, Agus Ridho mengungkapkan, urusan bencana adalah urusan kita semua, bukan hanya urusan pemerintah, maka semua harus siap. Terlebih Kabupaten Bogor memiliki resiko rawan bencana yang tinggi. “Sehingga ketika terjadi bencana, siapapun orangnya harus siap siaga, peduli membantu sesama, dan memahami yang namanya mitigasi bencana,” ungkap Agus Ridho.
Agus Ridho menuturkan, Pramuka Kabupaten Bogor juga punya Pramuka Peduli dimana kegiatannya adalah membantu masyarakat, salah satunya ketika terjadi bencana. Jiwa kepedulian ini terus kita tanamkan kepada seluruh anggota Pramuka di Kabupaten Bogor.
Untuk diketahui, Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat agar menjadi Indonesia Tangguh Bencana. Peringatan HKB sudah dilakukan sejak tahun 2017 dan menjadi momentum membangun budaya sadar bencana dimana masyarakat melakukan evakuasi secara mandiri secara rutin. HKB tahun 2024 mengangkat tema "Siap Untuk Selamat" dengan subtema "Indonesia Tangguh Indonesia Hebat. (***)
~3.jpg)