10 Mei 2025
BANDUNG 09 Januari 2023 - Longsor Cipondok yang terjadi pada tanggal 07 Januari 2023 di kecamatan Kasomalang Kab.Subang, bukan semata-mata karena intensitas hujan yang tinggi.
WALHI Jawa Barat, satu hari setelah kejadian melakukan kegiatan investigasi serta assesment cepat dilokasi terjadinya bencana tersebut, setidaknya dari hasil assesment cepat yang kami dapatkan dari lapangan, kejadian longsor yang berada dilokasi PT.Tirta Investama (Aqua) tersebut, tidak luput dari gangguan pengeboran yang dapat memicu longsor Ketika hujan terus mengguyur pada saat itu.
Sementara letak geografis lokasi bencana tersebut berada pada kawasan yang memiliki sumber mata air yang besar, dimana kolan yang di jadikan sebagai tempat wisata tersebut memamfaatkan air yang keluar dari kawasan disekitarnya.
Hal ini diungkapkan oleh Wahyudin/delaku Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat dalam keterangan pers 9 Januari 2024
Dugaan lain, terpicunya kejadian longsor dikawasan tersebut karena setidaknya terdapat Tiga sumur bor untuk kebutahan privatisasi air kemasan yang di lakukan oleh PT.Tirta Investama (Aqua), meski informasi yang terhimpun hanya satu sumur bor yang aktif namun cenderung satu bor tersebut telah melampui kemampuan daya serap tanah yang akhirnya menyebabkan tanah menjadi labil. Jika mengacu terhadap informasi yang kami dapat, bahwa PT.Tirta telah mengantongi ijin pengambilan air untuk air kemasan dari sejak tahun 1998 maka lokasi tersebut pastinya akan mengalami kelabilan tanah jika tidak disertai dengan upaya reporestasi kawasan di sekitar eksploitasi air tersebut, sehingga pemerintah patut meminta jawaban kepada PT.Tirta upaya dalam menjaga mata air selama ini apa yang mereka lakukan.
Selain sedikitnya terdapat gangguan dari sumur bor PT.Tirta terdapat juga kebutuhan air baku yang telah di lakukan oleh PDAM, artinya terdapat pengambilan air dikawasan tersebut secara berlebihan, maka jika itu terjadi cenderang tidak menutup kemungkinan kawasan tersebut akan mengalami gangguan tanah yang dapat memicu longsor, serupada dengan situasi ini, PDAM baik perusahaan patut di tanya, sejauh ini pa yang sudah di lakukan pihaknya ketika mereka melakukan eksploitasi air secara besar-besaran di kawasan tersebut, kami pun menduga bahwa kawasan tersebut memiliki mata-mata iair lain yang mestinya dapat perlindungan yang baik dari pemerintahan baik pemkab.Subang maupun pemerintas sekala kecil yaitu Desa.
Maka dengan hasil assessment cepat kami, beberapa kami rekomendasikan diantaranya, pertama, Segera lakukan pemulihan kawasan yang mana kawasan tersebut memiliki fungsi daya serap air baik dan didalamnya terdapat mata air yang berlimpah.
Kemudian yang kedua, Segera lakukan evaluasi dengan pihak perusahaan dari setiap aktivitas yang dilakukan di duga aktivitas yang terjadi melebihi dari ketentuan ijin yang di berikan oleh pemkab.Subang kepada PT.Tirta atau kegiatan yang dilakukan oleh PDAM.
Dan,ketiga, Kaji segera potensi ancaman sebagai upaya mitigasi agar kawasan tersebut dapat tidak mengancaman keselamatan nayawa manusia 4. Keluarkan kebijakan untuk membatasi perusahaan agar tidak melakukan kegiatan eksploitasi secara besar-besar yang melampui batas. 5. Segera lakuka reporestasi kawasan bagian dari bentuk tanggung jawab perusahaan serta pemerintah terhadap kawasan yang sudah rusak akibat akvitas yang salama ini dilakukan.
Bencana Alam Banjirdi Bogor
Bencana alam Banjir yang terjadi dari luapan Anak sungai Cipandan Di Perum Puri Asri 3 Kp Cegar Ds Sukamaju Kec Jonggol Kab Bogor, Minggu 7 Januari 2024 Sekira Pukul 14.30 wib. (8/1/2024)
Kapolsek Jonggol Kompol Mulyadi Asep Fajar,SH menjelaskan bahwa Akibat peristiwa tersebut telah dilakukan pendataan dan Evakuasi pada warga masyarakat yang terkena dampaknya yaitu Kotban jiwa Nihil jmlh kerusakan rumah terendam sebanyak 15 KK dari 42 orang jiwa dan 50 Unit rumah terendam yang berpenghuni dan 35 Unit rumah terendam tidak berpenghuni.
Dari pelaksanaan evakuasi tersebut di alokasikan di Kantor Pemasaran Perum Puti Asri 3 Ds Sukamaju Kec Jonggol Kab Bogor, dengan jumlah pengungsi sementara sebanyak 15 orang sisa warga lainnya sebanyak 37 Orang memutuskan untuk meninggalkan lokasi ke rumah keluarganya di luar kec jonggol wikayah Jabodetabek.
Kapolsek Jonggol Kompol Mulyadi Asep Fajar,SH mengatakan bahwa para petugas yang melaksanakan bantuan serta evakuasi diantara nya Personil Polsek Jonggol, Koramil, BPBD, SAR, TRC Rapi, Kencana, TAGANA, Rapi, Katar Sukamaju dan Pers Damkar.
elaksanaan evakuasi berjalan dengan bahu membahu berjalan baik dan lancar dijelaskan kembali memang luapan anak air sungai cipandan menyebabkan banjir karena sungai sudsh tidak tertampung debit air yang ada akibat curah hujan yang sangat tinggi, sampai berita ini diturunkan sudah kondusif tinggal menunggu air surut dan pembersihan tetap dilakukan secara bergotong royong baik dari petugas dan warga setempat. Ujar Kapolsek jonggol Kompol Asep. (Nab)
