25 April 2025
Permasalahan persampahan bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pasalnya, di Wilayah Jawa Barat masih menyisakan pekerjaan rumah yang cukup urgent, yakni Sampah.
Silaturahim Para Penggiat Lingkungan bersama Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman yang di Prakarsai oleh Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) pun digelar di Gedung Sate, Bandung Jawa Barat pada 22 Oktober 2024.
Sampah dan Tata Kelola Air merupakan satu kesatuan yang tidak di pisahkan. Tanda peradaban adalah ketika masyarakatnya sudah bisa mengatasi sampah. Program ke depan di Kota dan Kab di Provinsi Jawa Barat, yakni Transportasi, Sampah, Tata Kelola Air.
Permasalahan persampahan memerlukan keterlibatan semua pihak. TPA Sarimukti sudah mencapai titik puncak yang sulit untuk di perluas lagi. Harus di olah dan di manfaarkan. Hulu-Hilir nya. Pemanfaatan sampah harus di mulai dari hulu (rumah tangga), minimal pisahkan organik dan an organik.
Pertemuan itu di tindak lanjuti berupa Pembentukan Sekretariat Bersama yang berada di lingkungan Gedung Sate. Ada "kantor" bersama untuk para penggiat merumuskan, menindaklanjuti sampai dengan ke hal yang teknis, Edukasi ke sekolah sekolah, dari SD - SMA/SMK sampah organik harus zero waste. Setiap sekolah akan di berikan surat edaran, Melibatkan Kepramukaan, Pramuka yang sudah jelas ada panduannya dalam Dasa Dharma, Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia.
"Jangan sampai Kota Bandung menjadi lautan sampah lagi untuk yang kedua kali, tidak mau "meureun" di sebut Keledai mah, jatuh dalam lubang yang sama. Sampah adalah Urusan Peradaban," pungkas Setda Jabar, duhadapan para pegiat lingkungan se- Jawa Barat, di Gedung Sate Bandung. (Top/Chr)
